 |
Prediksi Final UEFA Nations League: Spanyol vs Portugal |
pradasports - Final UEFA Nations League 2025 mempertemukan dua kekuatan besar Eropa, Spanyol vs Portugal, pada Senin (9 Juni 2025) pukul 02.00 WIB di Allianz Arena, Munich.
Spanyol sukses menembus partai puncak setelah mengalahkan Prancis dengan skor dramatis 5-4 di MHPArena, Stuttgart.
Sementara Portugal melenggang ke final usai menundukkan Jerman 2-1 dalam laga semifinal sengit.
Kedua tim tampil konsisten sejak babak grup. Spanyol mengoleksi 16 poin dan mencatatkan pertahanan terbaik, hanya kebobolan empat gol.
Sedangkan Portugal menunjukkan produktivitas luar biasa sejak fase grup hingga semifinal, termasuk kemenangan besar 5-1 atas Polandia dan kemenangan emosional atas Jerman—kemenangan pertama Cristiano Ronaldo atas Die Mannschaft di level senior.
Pertandingan ini menjadi duel klasik antara generasi muda dan tua: Lamine Yamal vs Cristiano Ronaldo. Tak hanya memperebutkan trofi, laga ini juga menjadi ajang pembuktian dua pelatih dengan filosofi berbeda, Luis de la Fuente dan Roberto Martínez.
Spanyol melaju ke final usai mengalahkan Prancis 5-4 dalam pertandingan dramatis di MHPArena, Stuttgart. Portugal menyingkirkan tuan rumah Jerman 2-1 di semifinal yang menegangkan.
Spanyol mengoleksi 16 poin dan memiliki pertahanan terbaik, hanya kebobolan 4 gol. Portugal sangat produktif, mencetak banyak gol termasuk kemenangan 5-1 atas Polandia.
Cristiano Ronaldo vs Lamine Yamal: Duel Dua Generasi
Cristiano Ronaldo (40 tahun) menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Nations League, mencetak gol ke gawang Denmark dan Jerman.
Lamine Yamal (17 tahun) tampil gemilang di sepanjang turnamen, termasuk saat membongkar pertahanan Prancis di semifinal. “Yamal adalah pemain paling menentukan di dunia saat ini,” puji De la Fuente.
Isco (Spanyol): Kembali jadi pengatur tempo setelah enam tahun absen dari panggung internasional. Sedangkan Vitinha (Portugal): Jadi motor penggerak lini tengah dengan distribusi bola akurat.
Duel Strategi Luis de la Fuente vs Roberto Martínez
Luis de la Fuente membawa pendekatan modern nan agresif bagi La Roja. Ia menekankan permainan bola cepat, penguasaan mutlak, dan tekanan tinggi.
"Kami punya pemain-pemain teknikal yang cerdas. Saya ingin mereka bermain dengan tempo tinggi dan mengganggu ritme lawan," ucap De la Fuente, seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
Di sisi lain, Roberto Martínez mengusung fleksibilitas. Ia kerap mengubah skema dari 4-3-3 ke tiga bek, memaksimalkan lini depan yang tajam dan bervariasi.
“Kami bermain untuk mendominasi jalannya pertandingan, tapi tetap efisien,” ujar Martínez dalam konferensi pers jelang final.
Post a Comment