Header Ads

Keistimewaan Marc Marquez dan Kunci Dominasi di MotoGP 2025

 

Marc Marquez Berjaya di MotoGP 2025

pradasports- Dominasi Marc Marquez di ajang MotoGP bukan sekadar soal jumlah gelar juara dunia atau gaya balap agresifnya. Di balik semua itu, ada satu kemampuan teknis yang membuat pebalap Spanyol ini begitu istimewa, bahkan tak mampu ditiru oleh rival-rivalnya.

Puncaknya, Marquez sukses mencetak enam kemenangan sprint beruntun sejak seri pembuka di Thailand hingga GP Prancis.

Terbaru, ia finis kedua di sprint GP Inggris, hanya kalah tipis dalam perebutan posisi terdepan. Di klasemen sprint, Marquez bahkan unggul 15 poin dari adiknya, Alex Marquez, meski hanya berselisih sembilan poin dalam hasil balapan utama.

“Marc menyadari bahwa semakin dalam ia rebahkan motor di tikungan, semakin besar deselerasinya. Dan itu benar. Tapi jika ban depan terkunci, insting alami adalah mengangkat motor. Marc malah semakin merebahkan motornya.”

Hal tersebut bukan hanya sulit dilakukan, tapi juga nyaris mustahil untuk ditiru. Crutchlow yang sempat satu tim dengan Marquez selama enam tahun di Honda mengakui bahwa ia sendiri tidak mampu meniru teknik itu, meski memiliki akses ke data dan telemetri Marquez.


“Saya lihat datanya tiap pekan. Kalau saya bisa menirunya, pasti saya lakukan. Tapi itu tidak mungkin,” ujarnya. 

“Insting seperti kucing, mentalitas juara, dan lingkungan tim yang mendukung membuat semuanya bekerja sempurna," kata dia.

Performa impresifnya juga tercermin dalam sesi kualifikasi. Kecuali di GP Inggris, Marquez selalu start dari barisan depan, menunjukkan konsistensi luar biasa bersama Ducati.


Saat berbicara di GP Prancis, Marquez mengungkapkan bahwa ia telah mengubah program latihannya selama musim dingin. Fokus utamanya adalah meningkatkan kemampuan time attack—hal yang sebelumnya menjadi titik lemah.

"Saya mulai fokus pada latihan time attack. Biasanya saat latihan di rumah, Anda jarang melakukannya karena takut merusak motor latihan yang mahal,” ujar Marquez sambil bercanda, dikutip ZonaPriangan.com dari laman Crash.

"Tapi secara serius, saya ubah pendekatan. Sebelumnya lebih banyak pakai ban bekas, fokus pada ritme dan long run. Sekarang, saya sesuaikan latihan untuk menutupi kelemahan saya".

Selama musim dingin, Marquez sering terlihat berlatih di Sirkuit Aspar, Spanyol, menggunakan Ducati Panigale V2. Strategi itu terbukti ampuh mengasah kecepatan satu lap yang krusial di sesi sprint dan kualifikasi.

Pada GP Inggris, Marquez finis ketiga usai duel dramatis melawan Franco Morbidelli di lap terakhir.

Sementara itu, pengamat MotoGP sekaligus mantan pembalap, Neil Hodgson, menambahkan bahwa kemampuan Marquez mengendalikan motor dalam berbagai kondisi adalah sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga: Pecco Bagnaia Terpuruk, Ducati penyebabnya?

“Dia bisa mengendalikan slide ban depan dan belakang sekaligus. Itu belum pernah terjadi. Dia punya semuanya. Insting, strategi balap di segala kondisi, bahkan saat lintasan masih kotor di sesi latihan, dia bisa lebih cepat satu detik dari yang lain,” ujar Hodgson.

Perjalanan Marquez dari dominasi bersama Honda, bertahan di tengah keterpurukan motor RC213V, hingga kini memimpin klasemen sementara MotoGP 2025 bersama tim satelit Ducati dengan 196 poin.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.