Akhirnya Indonesia Masuk 7 Negara Pemenang Super 1000, Usai Fajar/Fikri Juara China Open 2025
 |
| Fajar/Fikri Juara China Open 2025 |
pradasports- Bulu tangkis Indonesia akhirnya pecah telur di level bergengsi BWF World Tour Super 1000 tahun ini setelah ledakan ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, di China Open 2025.
Level BWF World Tour Super 1000 merupakan yang tertinggi dari sirkuit turnamen terbuka di jagat tepok bulu.
Hanya ada 4 turnamen pada level di atas Superseries Premier dalam setahun kalender kejuaraan resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia sejak 2023.
Empat turnamen itu adalah Malaysia Open, All England Open yang bersejarah, Indonesia Open, dan baru selesai akhir pekan lalu, China Open.
Setelah dua kali harus puas menjadi runner-up di All England Open 2025 dan Indonesia Open 2025, gelar yang dinanti akhirnya datang juga.
Duet rombakan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri membuat sensasi ketika memenangi China Open 2025 dengan sempurna.
Dikatakan sempurna karena Fajar/Fikri selalu menang dalam dua gim langsung. Padahal lawan-lawan mereka tidak bisa dianggap sebelah mata.
Dua pasangan nomor satu dan mantan nomor satu yaitu Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan) dan Liang Wei Keng/Wang Chang (China) dilibas.
Sementara di final China Open Fajar/Fikri menumpas pasangan lain yang sedang on-fire yaitu Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Kemenangan 21-19, 21-14 Fajar/Fikri atas Kim/Seo di perempat final sekaligus mencegah rekor sapu bersih duet lama rasa baru Negeri Ginseng di Super 1000 tahun ini.
Kim/Seo memenangi Malaysia Open 2025, All England Open 2025, dan Indonesia Open 2025.
Dalam kesuksesan di Inggris dan Indonesia, pasangan nomor satu ini selalu menjadi mimpi buruk ganda putra Tanah Air yang menjadi wakil semata wayang di babak final.
Adapun Fajar/Fikri memenangi China Open 2025 yang paling mewah.
Saat tiga event Super 1000 lain menyediakan total 1,45 juta dolar AS (saat ini 23,6 miliar rupiah) sebagai hadiah, China Open 2025 menggelontorkan 2 juta dolar (Rp32,6 miliar) sendirian.
Margin hadiah uang itu membuat juara China Open diganjar poin ranking sebesar 13.500, lebih banyak daripada juara event-event Super 1000 lain dengan 12.000.
Di sisi lain, keberhasilan Fajar/Fikri membantu Indonesia untuk bergabung dengan negara-negara pemenang World Tour Super 1000 tahun ini.
Indonesia menyusul China, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Denmark, dan Prancis.
China paling sukses dengan memenangi delapan gelar. Empat di antaranya diborong di kandang. Itu 40 persen dari total gelar yang bisa diraih. Hampir setengahnya.
Korea menyusul dengan 6 gelar dengan masing-masing tiga dari An Se-young di tunggal putri dan Kim/Seo di ganda putra.
Jepang menjadi negara lain yang bisa meraih lebih dari 1 gelar Super 1000 dengan semuanya berasal dari sektor ganda putri.
Sementara Indonesia, selain 1 gelar dari Super 1000, juga ada 2 gelar lain yang disumbangkan pemain-pemainnya tahun ini yang semuanya dari level Super 300.
Ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjadi pemenang Thailand Masters 2023 pada awal Februari lalu.
Kemudian ganda campuran, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, memenangi All Indonesian Final dengan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadial Silva Ramadhanti di Taipei Open 2025.
Jafar/Felisha hampir menyusul Fajar/Fikri ke final China Open 2025.
Akan tetapi, pasangan muda itu kurang tenang di poin-poin akhir ketika sudah meneror pasangan nomor dua dunia, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin (China), di semifinal.
Jafar/Felisha harus kalah 21-16, 15-21, 16-21.
Post a Comment