 |
Red Bull Rookies Cup 2025 - Brian Uriarte Gagalkan Kiandra Ramadhipa |
pradasports- Pembalap muda asal Spanyol, Brian Uriarte angkat bicara usai menggagalkan kemenangan pembalap Indonesia di Red Bull Rookies Cup 2025 Sachsenring race 1.
Kans kemenangan sebetulnya ada di tangan Muhammad Kiandra Ramadhipa yang sempat memimpin balapan sejak putaran kesembilan.
Dalam total balapan 15 putaran di Sachsenring, Saxony, Jerman, Sabtu (12/7/2025), dia menunjukkan aksi comeback luar biasa.
Ramadhipa semula start dari posisi ke-12.
Namun, posisinya berangsur membaik memasuki paruh balapan pertama seri kelima ini.
Pembalap Indonesia, Kiandra Ramadhipa dan Veda Ega Pratama tampil mengesankan di Race 1 Red Bull Rookies Cup 2025 di Jerman itu.
Kedua pembalap Indonesia itu sempat menempati posisi satu dan dua selama beberapa lap.
Namun, Veda kemudian mengalami penurunan posisi, sedangkan Kiandra Ramadhipa masih terus berada di posisi terdepan hingga lap terakhir.
Ia bahkan sempat melakukan penyelamatan saat pembalap muda Spanyol, Brian Uriarte mencoba menyalipnya.
Namun, di momen-momen akhir, Ramadhipa akhirnya tersalip oleh Brian Uriarte.
Hanya saja, tantangan sulit mengadang dalam balapan trek basah akibat gerimis.
Di pengujung balapan, sebagian trek Sachsenring mengering dan itu makin menambah kesulitan yang harus dihadapi para kontestan.
Ramadhipa sempat nyaris terpeleset.
Aksi penyelamatan dia berhasil membuatnya motornya kembali seimbang hingga mampu tetap melanjutkan balapan.
Namun, momen hampir terjatuh itulah yang membuat Ramadhipa akhirnya disalip Brian Uriarte (Spanyol) yang mengintainya di akhir balapan.
Manuver dramatis Uriarter terhadap Ramadhipa pada lap terakhir membuat hasil balapan otomatis berubah.
Ramadhipa harus rela finis kedua karena kalah tipis dari Uriarte dengan gap waktu hanya 0,182 detik.
Meski harus puas jadi yang kedua, Ramadhipa tetap bersyukur dan merasa lega dapat menuntaskan balapan yang cukup berat.
"Balapan yang sangat sulit, balapan yang sangat panjang," ungkap Ramadhipa setelah balapan, dilansir dari laman resmi Red Bull Rookies Cup.
"Saya memimpin, rasa-rasanya hampir setengah balapan, dan saya hanya ingin balapan segera berakhir."
"Di tiga lap terakhir, saya melihat jarak semakin dekat dan saya hanya berusaha mengendalikan ego dan menyelesaikan balapan."
"Di lap-lap terakhir, grip sudah mencapai batasnya."
"Di tengah tikungan, motornya melebar dan saya mencoba meyakinkan diri sendiri agar jangan sampai terjatuh di lap terakhir ini dan akhirnya, Brian menyalip saya."
"Saya mencoba menyerang lagi, tetapi di dua tikungan terakhir, dia mengerem dengan terlambat dan saya tidak bisa mengikuti titik pengeremannya," tandasnya.
Raihan podium tersebut menjadi pengalaman perdana bagi Ramadhipa yang berstatus debutan di Red Bull Rookies Cup.
Hasil ini juga melanjutkan tren positif pembalap berusia 15 tahun itu.
Akhir pekan lalu, Ramadhipa meraih kemenangan pertama di European Talent Cup, ajang Road to MotoGP lainnya tetapi kelasnya di bawah Rookies Cup.
Tak ayal, Ramadhipa tetap merasa senang dan menjadikan hasil apik ini sebagai motivasi untuk balapan kedua di hari Minggu.
"Saya sangat gembira dengan podium itu. Ini pertama kalinya bagi saya dan saya akan bekerja lebih keras untuk balapan besok juga," kata dia.
Sementara itu, Brian Uriarte tak menampik bahwa dia memang menunggu momen tepat untuk melakukan manuver terhadap Ramadhipa.
Apalagi dia sendiri juga cukup kesulitan selama balapan, berulang kali tergelincir tetapi tak sampai jatuh.
Pembalap yang bertengger di peringkat dua klasemen Red Bull Rookies Cup 2025 itu lebih sabar dan sukses melakukan kalkulasi tepat di lap terakhir.
"Saya berhasil mengatasinya karena sangat sulit untuk tetap berada di atas motor. Saya berhasil merawat ban dan masih punya sedikit sisa di akhir," kata Uriarte.
Uriarte juga melihat celah Ramadhipa ketika sempat berusaha melakukan penyelamatan. Dari situlah peluang dimanfaatkan Uriarte.
"Dan saya tahu bahwa menang itu mungkin, tapi tidak mudah. Saya melihat Ramadhipa melakukan penyelamatan besar di dua lap terakhir dan saya langsung mengejarnya."
"Saya menyusulnya, tetapi saya tidak ingin melewatinya karena saya pikir akan terlalu dini untuk menjadi yang pertama memasuki putaran terakhir."
"Saya bertarung dengannya sedikit di lap terakhir dan kemudian di tikungan kedua terakhir, saya tahu saya bisa mengerem lebih lambat dan saya pun melakukannya."
Post a Comment