Siapakah di Balik Nama Sudirman yang Dijadikan nama Turnamen Bulutangkis Dunia?
 |
Sudirman Bukan Hanya Sekedar Nama Biasa -
|
pradasports - Piala Sudirman 2025 yang sedang berlangsung di Xiamen, Tiongkok, sejak Minggu (27/04/25) Ajang beregu campuran paling prestisius di Dunia Bulutangkis ini telah memasuki edisi ke-19 sejak pertama kali digelar di Jakarta pada1989.
Piala Sudirman diambil dari nama tokoh bulu tangkis Indonesia yaitu bapak Dick Sudirman. Beliau lahir pada 29 April 1922 di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Pendiri dan Ketua umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia selama 22 tahun dan pernah menjabat wakit presiden federasi Bulutangkis Internasinal. Namanya diabadikan sebagai kejuaraan Piala Sudirman Cup.
Mulai dari membina atlet, membangun sistem organisasi, hingga menjadikan Indonesia sebagai kekuatan dunia dalam olahraga ini, semua tak lepas dari kiprah Sudirman.
Dick Sudirman sempat aktif sebagai pemain di masa pendudukan Jepang.
Namun, kontribusi terbesarnya justru muncul setelah itu, ketika ia mendirikan klub PB Bakti dan memimpin Persatoean Badminton Djakarta.
Puncaknya, pada 5 Mei 1951, ia menjadi salah satu pendiri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Tak hanya ikut mendirikan, Dick juga menjabat Ketua Umum PBSI selama dua periode, yakni 1952–1963 dan 1967–1981. Selama 22 tahun, ia menanamkan sistem pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Lahirnya Piala Sudirman di Kancah Internasional
Selain di dalam negeri, pengaruh Dick Sudirman juga terasa di ranah internasional.
Bahkan, pada 1981, Dick memainkan peran penting dalam penyatuan IBF dengan World Badminton Federation (WBF)—dua badan yang sebelumnya bersaing sengit dalam dunia bulu tangkis global.
Penyatuan ini menjadi tonggak penting yang menjadikan olahraga ini lebih profesional dan bersatu secara global.
Setelah wafat pada 10 Juni 1986, jasa Dick Sudirman tak dilupakan.
Suharso Suhandinata, koleganya di PBSI, mengusulkan agar nama Dick diabadikan dalam bentuk turnamen dunia. IBF menyetujui ide tersebut.
Maka lahirlah Piala Sudirman, sebuah kejuaraan dunia beregu campuran yang pertama kali digelar di Jakarta pada 24–29 Mei 1989.
Turnamen ini bukan hanya mengenang sosok Dick, tetapi juga menjadi etalase kekuatan bulu tangkis global.
Trofi setinggi 80 cm ini dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.
Desainnya sarat makna: tutup menyerupai Candi Borobudur, badan berbentuk kok bulu tangkis berlapis emas 22 karat, pegangan seperti benang sari, ornamen daun sirih sebagai simbol keramahan, dan alas kayu jati segi delapan melambangkan arah mata angin.
Menjadi Milik Dunia
Meski Indonesia sebagai pemrakarsa, Piala Sudirman tak selalu digelar di Tanah Air.
Mulai edisi kedua pada 1991, turnamen ini diputar ke berbagai negara.
Badminton World Federation (BWF), yang kini menggantikan IBF, menetapkan sistem bidding bagi negara yang ingin menjadi tuan rumah.
Tujuannya jelas, menjadikan bulu tangkis sebagai olahraga global yang tak hanya mendominasi di Asia, tetapi juga merambah Eropa dan Oseania.
Sejumlah negara seperti Denmark, Inggris, Swiss, Belanda, Malaysia, Australia, hingga Finlandia pernah menjadi tuan rumah. Namun, Tiongkok menjadi yang paling sering menggelar ajang ini, seiring kekuatan infrastruktur dan basis penggemar mereka yang masif.
Format Pertandingan dan Daftar Juara
Piala Sudirman mempertandingkan lima nomor dalam satu pertandingan: tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Kombinasi ini mencerminkan kekuatan menyeluruh dari sebuah tim nasional, karena tak bisa mengandalkan hanya satu sektor saja.
Tahun Tuan Rumah Juara Runner-up
1989 Jakarta, Indonesia Indonesia Korea Selatan
1991 Kopenhagen, Denmark Korea Selatan Indonesia
1993 Birmingham, Inggris Korea Selatan Indonesia
1995 Lausanne, Swiss Tiongkok Indonesia
1997 Glasgow, Skotlandia Tiongkok Korea Selatan
1999 Kopenhagen, Denmark Tiongkok Denmark
2001 Sevilla, Spanyol Tiongkok Indonesia
2003 Eindhoven, Belanda Korea Selatan Tiongkok
2005 Beijing, Tiongkok Tiongkok Indonesia
2007 Glasgow, Skotlandia Tiongkok Indonesia
2009 Guangzhou, Tiongkok Tiongkok Korea Selatan
2011 Qingdao, Tiongkok Tiongkok Denmark
2013 Kuala Lumpur, Malaysia Tiongkok Korea Selatan
2015 Dongguan, Tiongkok Tiongkok Jepang
2017 Gold Coast, Australia Korea Selatan Tiongkok
2019 Nanning, Tiongkok Tiongkok Jepang
2021 Vantaa, Finlandia Tiongkok Jepang
2023 Suzhou, Tiongkok Tiongkok Korea Selatan
Dominasi Tiongkok dan Asa Indonesia
Negara Gelar Juara Tahun Juara
Tiongkok 13 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2019, 2021, 2023
Korea Selatan 4 1991, 1993, 2003, 2017
Indonesia 1 1989
Post a Comment