Header Ads

Era Baru Real Madrid Bersama Xabi Alonso

 

Xabi Alonso Janjikan Madrid Kembali Berjaya di Eropa

pradasports - Xabi Alonso Janjikan Madrid Kembali Berjaya di Era Baru Eropa, yang sudah dimulai menjelang akhir musim 2024/25 bukan saja disebabkan oleh ketiadaan gelar, tetapi juga karena dominasi Barcelona di level domestik. Dalam empat pertemuan dengan tim Catalan itu, Madrid mengalami kekalahan besar.

Artinya, Barca yang nota bene di awal musim tak begitu diperhitungkan mengalami proses transformasi yang luar biasa di tangan Pelatih Hansi Flick. Transformasi itu menyata lewat permainan tim yang agresif dan dibarengi dengan naiknya performa pemain secara individual.


Di hadapan melonjaknya performa Barca, Madrid mau tak mau harus berbenah. Pembenahan dimulai dengan membuka pintu keluar untuk Pelatih Carlo Ancelotti. Pilihan jatuh kepada Xabi Alonso, pelatih muda berusia 43 tahun yang sudah tak asing lagi bagi Madrid lantaran pernah bermain bersama Madrid selama tiga musim. Alonso kabarnya dikontrak selama 3 tahun.


Seperti terlansir dalam BBC Sport (26 Mei 2025), Alonso menyatakan bahwa kehadirannya menjadi awal dari sebuah era.

"Suporter Real Madrid sudah menunggu untuk memulai era baru, untuk bertumbuh, dan untuk membuah sejarah untuk klub bahkan yang lebih luar biasa," ungkap Alonso di tempat latihan klub Valdebebas.

Alonso sudah memiliki reputasi yang patut diapresiasi. Sewaktu melatih Bayer Leverkusen, Alonso mampu membantu klub yang berkiprah di Bundesliga Jerman itu meraih trofi Bundesliga dan German Cup di musim 2023-24. Bahkan salah satu catatan gemilang Leverkusen adalah sewaktu meraih trofi Bundesliga tanpa mengalami satu kekalahan dalam satu musim.

Seperti biasa pembaharuan di kursi pelatih kerap kali diiringi dengan pembaharuan di komposisi skuad. Ada yang datang dan ada pula yang harus angkat kaki lantaran tak sesuai dengan karakter kepelatihan dan strategi permainan Alonso.

Trent Alexander-Arnold yang datang dengan harga gratis dari Liverpool menjadi nama pertama yang masuk ke skuad Madrid. Pemain asal Inggris sebenarnya bukan pilihan Alonso secara langsung karena kata sepakat sudah tercapai di era kepelatihan Ancelotti. Kendati demikian, Trent menjadi salah satu edisi penting dari lini belakang Madrid yang menjadi salah satu isu utama pada musim lalu.


Benar saja, konsentrasi Madrid berpusat pada lini belakang. Setelah Trent, Madrid merekrut bek muda, Dean Huijsen dari Bournemouth. Huijsen menjadi sensasi di Liga Inggris pada musim ini di Liga Inggris berkat performa apik dan agresifnya di lini belakang Bournemouth. Bahkan bek berpaspor Spanyol itu juga mampu memberikan kontribusi dalam mencetak gol ke gawang lawan.


Selain Huijsen, Madrid juga ingin mendekati beberapa pemain seperti Angelo Stiller dan Alvaro Carreras. Stiller yang merupakan pemain berkebangsaan Jerman biasa beroperasi sebagai gelandang bertahan sementara Carreras bermain sebagai bek kiri.


Target Madrid pada dua pemain ini cukup beralasan lantaran kerapuhan lini belakang menjadi salah satu alasan di mana Madrid gagal di level domestik dan Liga Champions Eropa pada musim lalu. Di sini, Madrid di era Xabi Alonso membutuhkan darah segar yang mampu memberikan warna baru pada permainan tim.


Apalagi beberapa pemain yang sudah lama berseragam Los Blancos sudah positif angkat kaki dari Madrid. Luka Modric yang sempat diisukan untuk bertahan harus menyampaikan kata akhir bersamaan dengan perpisahan Carlo Ancelotti. Selain Modric, Rodrygo yang sebenarnya tak begitu mandek terlihat mau keluar dari Madrid daripada menjadi pemain pemain pelapis.


Bagaimana pun, era baru Xabi Alonso harus digenapi dengan pembelian pemain baru. Pemain baru itu menjadi awal bagi Xabi untuk membentuk permainan itu. Tentu saja, pembelian pemain baru itu dibarengi dengan niat klub untuk membuka pintu keluar bagi pemain yang tak sesuai rencan klub dan yang sudah terlihat tak bisa berkontribusi besar untuk kebangkitan permainan tim.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.