Header Ads

Marc Marquez Jatuh di MotoGP Spanyol 2025

 MotoGP Spanyol 2025 Marc Marquez Jatuh Masih Suka Membuat Kesalahan, CEO Ducati Kasih Peringatan






Kecelakaan yang menimpa Marc Marquez di MotoGP 2025-

pradasports - menjadi bukti Marc Marquez masih suka bikin kesalahan saat dibebani harapan yang lebih besar. Pendapat itu dikemukakan eks pembalap Sylvain Guintoli.

CEO Ducati, Claudio Domenicali, memberi peringatan kepada Marc Marquez usai kecelakaan di MotoGP Spanyol 2025. Ia berharap sang pembalap tak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan seperti itu.

Kecelakaan yang menimpa Marquez di Spanyol dan MotoGP Amerika Serikat 2025 bulan lalu menjadi acuan opini Guintoli. Menurutnya, pria berusia 32 tahun itu masih belum bisa mengatasi tekanan yang berbeda.

“Ada kans besar (untuk memenangi balapan). Sepertinya, ketika ada harapan, dia (cenderung) melakukan kesalahan. Tekanan yang berbeda itu, dia tidak bisa mengatasinya juga,” papar Guintoli, mengutip dari Crash, Senin (5/5/2025).


Pada balapan di Sirkuit Jerez, Márquez terjatuh saat berada di posisi ketiga. Ia mengaku terlalu percaya diri, yang menyebabkan kecelakaan tersebut.

Lintasan terlihat basah meski hujan telah lama reda. Suara mesin menggerung memecah udara, sementara ribuan pasang mata terpaku pada satu nama: Marc Marquez. Legenda Repsol Honda itu baru saja kembali dari cedera panjang, dan dunia bertanya-tanya — apakah sang Baby Alien masih punya sihirnya?

Lap ke-12, Sirkuit Sachsenring. Tikungan 11 — sebuah tikungan cepat ke kanan yang selalu menjadi ujian nyali dan presisi. Marquez tampak agresif. Terlalu agresif. Ia mencoba menyalip dari dalam, ban depan menyentuh garis putih...

Dan di situlah waktu seolah melambat.

Ban depan kehilangan cengkeraman. Motor RC213V meluncur ke aspal. Marquez terlempar — tubuhnya berguling keras beberapa meter sebelum akhirnya diam, terlentang menatap langit abu-abu.

Penonton terdiam. Pit Repsol Honda sunyi. Komentator tercekat. Ini bukan pertama kalinya Marquez jatuh. Tapi setiap kali ia jatuh, ada rasa takut yang sama: Apakah ini yang terakhir?

Beberapa detik kemudian, ia bangkit perlahan. Terhuyung, lalu mengangkat tangan memberi isyarat: Saya baik-baik saja.

Penonton bersorak, bukan karena jatuhnya — tapi karena semangatnya tak pernah tumbang.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.