pradasports-Lampu-lampu di ruang seremoni PFA Awards berkilau, seakan tahu ada sejarah baru yang tengah ditulis. Dari sekian nama besar yang masuk nominasi, satu nama kembali berdiri tegak: Mohamed Salah.
Di musim 2024/2025, Salah bukan sekadar mesin gol Liverpool. Ia adalah jiwa yang tak pernah absen di 38 laga, mengoleksi 29 gol dan 18 assist. Ia bukan hanya striker, bukan hanya winger—ia adalah poros yang menjaga denyut hidup tim menuju trofi ke-20 Premier League.
Kini, catatan emas itu menuntunnya pada sebuah rekor. Salah menjadi pemain pertama yang tiga kali menyabet PFA Player of the Year, setelah sebelumnya melakukannya pada 2018 dan 2022.
Makna PFA bagi pemain
Banyak yang bertanya, apa itu sebenarnya PFA? Singkatan dari Professional Footballers’ Association, organisasi ini adalah serikat resmi pesepakbola profesional di Inggris dan Wales. Sejak berdiri pada 1907, PFA tak hanya melindungi hak-hak pemain, tapi juga menggelar penghargaan prestisius setiap musim.
Bedanya dengan penghargaan lain, para pemain sendirilah yang memilih siapa yang terbaik di antara mereka. Karena itu, trofi ini sering dianggap paling bergengsi—pengakuan dari sesama rekan seprofesi.
Dalam voting musim ini, Salah berhasil mengungguli lima pesaing berat: Alexis Mac Allister (Liverpool), Bruno Fernandes (Manchester United), Alexander Isak (Newcastle United), Cole Palmer (Chelsea), dan Declan Rice (Arsenal). Dengan raihan terbaru ini, ia melengkapi koleksi setelah sebelumnya menang di tahun 2018 dan 2022.
Lengkap dengan gelar lain
Tak berhenti di PFA, Salah juga sudah mengantongi dua penghargaan prestisius lainnya musim ini:
Premier League Player of the Season
Football Writers’ Association (FWA) Player of the Year
Sebuah hattrick penghargaan personal yang menegaskan dominasinya di panggung Inggris.
Salah kini bukan hanya legenda Anfield, tapi juga legenda dalam catatan PFA. Sebab, di dunia di mana bintang silih berganti, namanya tetap bersinar dengan konsistensi dan prestasi yang sulit disaingi.
Sorotan untuk pemain lain
Malam penghargaan PFA juga menjadi sorotan bagi pemain lain. Gelandang muda Aston Villa, Morgan Rogers, dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik PFA, menandai babak baru kariernya yang tengah menanjak.
PFA bukan sekadar ajang penghargaan, tapi cermin penghormatan dari sesama pemain. Di sana, Mohamed Salah berdiri tegak sebagai legenda hidup: tiga kali terpilih, menorehkan jejak yang mungkin sulit ditandingi.
Lebih dari sekadar angka, trofi PFA mengabadikan namanya dalam sejarah—sebuah warisan yang akan dikenang jauh melampaui masa aktifnya di lapangan hijau.
Post a Comment