Header Ads

Perjalanan Timnas Wanita U-21 di Ajang World Championship 2025

Perjalanan Timnas Wanita U-21 di Ajang World Championship 2025

pradasports- Usai sudah perjalanan panjang Timnas Putri U21 Indonesia di ajang bergengsi FIVB Women's U21 World Championship 2025.


Di laga penentuan ranking 15-16 yang digelar bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, skuad Srikandi Muda lagi-lagi harus mengakui keunggulan Puerto Riko dalam pertandingan 5 set yang berkesudahan dengan 2-3 (24-26, 25-19, 25-22, 22-25, 12-15).


Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk lebih dulu unggul di set pembuka. Sempat tertinggal 4-8, perlahan tapi pasti Afra Hasna dkk mampu menyamakan kedudukan bahkan berbalik memimpin 14-11 hingga 23-22. Namun, memasuki poin-poin krusial di penghujung set, dua serangan Indonesia melalui Pascalina Mahuze dan Junaida Santi sukses ditahan oleh para pemain Puerto Riko. Indonesia menyerah setelah Valeria Nunez menciptakan serve ace.


Pertarungan sengit terjadi di set 2, kejar-mengejar angka terus terjadi hingga kedudukan sama kuat 13-13. Indonesia berhasil menjauhkan jarak angka saat floating serve setter sekaligus kapten tim Afra Hasna membuat penerimaan bola pertama lawan goyah dan membawa keunggulan 21-17. Serangan outside hitter Syelomitha Afrilaviza yang menghujam telak lapangan Puerto Riko menutup set 2 dengan kemenangan Indonesia 25-19.


Penampilan Indonesia sempat menurun di awal set 3. Tim asuhan Marcos Sugiyama ini bahkan tertinggal jauh 11-19. Tak ingin kehilangan set 3, pelatih berpaspor Jepang itu merespons dengan melakukan 3 pergantian krusial.


Middle blocker muda asal klub Petrokimia Gresik, Geofanny Eka masuk menggantikan Chelsa Berliana. Selain itu Junaida Santi juga diistirahatkan dan diganti dengan Azzahra "Gendis" Febriane. Terakhir setter Afra Hasna digantikan Ajeng Cahya.


Tiga pergantian tersebut nyatanya berhasil memangkas defisit angka. Indonesia bahkan mampu mengambil momentum untuk menyamakan angka 20-20 setelah middle blocker Maradanti Namira mampu membendung serangan Chareika Carrion. Momentum tersebut berhasil dijaga hingga set ketiga jadi milik tim Merah Putih 25-22.


Harapan untuk bisa menutup pertandingan hanya sampai set keempat gagal terwujud. Puerto Riko berhasil mengambil kendali set keempat dengan angka identik dengan set sebelumnya 25-22 dan memaksa set kelima digelar sebagai penentu.


Indonesia memulai laga di set pamungkas dengan lambat bahkan terus tertinggal interval 6-8. Satu serangan yang dilakukan Junaida Santi sempat membawa Indonesia memperkecil Jarak 10-11, tapi dua poin beruntun yang dicetak Michelle Melendez dan Karla Sanchez membawa Puerto Riko melaju 10-13.


Laga sengit tersebut akhirnya menjadi milik Puerto Riko. Satu serangan kapten tim Chareika Carrion gagal diselamatkan libero (defensive specialist) Zahwa Aliah.


Ini jadi kedua kalinya Puerto Riko mampu mengalahkan Indonesia di FIVB Women's U21 World Championship. Di laga penyisihan pool A sebelumnya, tim asuhan pelatih Jose Ricardo Rivera Guinand juga menang melalui fullset 3-2 (17-25, 28-26, 15-25, 25-23, 17-15).


Pertandingan yang berjalan sengit melawan Puerto Riko menurut pelatih Timnas Indonesia, Marcos Sugiyama sebenarnya normal terjadi terutama karena ini adalah pertandingan terakhir. Akan tetapi, dirinya tidak menampik bahwa meski berpeluang menang tapi kesalahan berulang membuat Indonesia kehilangan poin.


"Kami sudah berusaha untuk tidak menyerah dan berjuang untuk mempertahankan momentum. Saya meminta maaf untuk semua supporter karena tidak bisa memenangkan pertandingan terakhir, tapi saya percaya proses dan tim ini masih bisa berkembang," ucapnya.


Kekalahan tersebut membuat Indonesia harus puas menduduki ranking 16 dari 24 peserta FIVB Women's U21 World Championship 2025. Hasil ini sebenarnya sudah sesuai dengan harapan PBVSI. Target lolos penyisihan pool A dan menembus ranking 16 adalah target paling realistis sebagaimana dikatakan Wakil Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBVSI, Loudry Maspaitella sebelum kompetisi dimulai.


Perjalanan Timnas Putri U21 Indonesia di Kejuaraan Dunia ini memang penuh dinamika. Menjalani pemusatan latihan sejak Maret lalu di Padepokan Bola Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Jawa Barat, para pemain muda ini melewati latihan fisik dan teknik yang intensif.


Sayangnya, laga uji coba untuk mengukur sejauh mana hasil latihan tersebut hanya dilakukan dengan klub lokal dan timnas senior saja. Baru ketika bertolak ke Surabaya, Timnas U21 Indonesia menjalani uji coba dengan beberapa negara peserta seperti Chile, Korea Selatan, dan Jepang yang dilangsungkan beberapa hari sebelum kompetisi dimulai.


Selain itu, cederanya beberapa pemain kunci seperti Kadek Diva dan Junaida Santi tak bisa dipungkiri membuat kekuatan Indonesia sedikit pincang. Kehilangan dua pemain andalan saat memasuki babak gugur tersebut memaksa staf pelatih bertumpu dengan pemain yang ada dan menyesuaikan strategi pemainan.


Namun, dibalik semua lika-liku tersebut, supporter timnas Indonesia patut berbangga melihat perjuangan skuad muda Merah Putih. Total ada sembilan laga yang dijalani timnas. Indonesia memulai kompetisi dengan hasil yang tak memuaskan, dikalahkan rival ASEAN Vietnam dengan 0-3.


Baru pada laga kedua, kemenangan yang dinantikan itupun tiba, Indonesia untuk pertama kalinya mencatatkan kemenangan di level Kejuaraan Dunia dari Kanada dengan skor 3-1.


Perjuangan pantang menyerah untuk mengamankan 1 tiket ke 16 besar ditunjukan Indonesia saat jumpa Puerto Riko dan Serbia. Namun, meski diluar dugaan mampu memaksa tim langganan Kejuaraan Dunia itu main 5 set, kemenangan masih belum berpihak pada Indonesia.


Kekalahan menyesakkan lagi-lagi diderita Chelsa Berliana dan kolega saat jumpa pemuncak pool A, Argentina tanpa ampun membungkam Indonesia 0-3. Dengan hanya mengoleksi 1 kemenangan dan 5 poin, Indonesia berada di peringkat 5 pool A.


Indonesia dipastikan melenggang ke babak 16 besar usai skandal yang melibatkan tim Vietnam terungkap ke publik. Pada 12 Agustus 2025 tengah malam, FIVB mengeluarkan pernyataan sekaligus memberikan sanksi pada Vietnam yang mengikutsertakan pemain yang tidak memenuhi syarat.


Dalam rilisnya FIVB tidak secara langsung menunjuk siapa pemain yang dimaksud. Namun absennya kapten tim Vietnam, Dang Thi Hong saat laga jumpa Puerto Riko memperkuat dugaan bahwa dialah sosok yang terlibat dalam pelanggaran tersebut.


Sanksi yang dijatuhkan FIVB tidak main-main, Vietnam dinyatakan kalah dalam laga kontra Indonesia, Kanada, dan Serbia. Pada 3 pertandingan di mana Dang Thi Hong turun sebagai pemain inti. 

Karenanya, Vietnam yang semula bertengger sebagai runner-up pool A harus terlempar ke dasar klasemen. Sementara, Indonesia naik ke peringkat 3 klasemen akhir pool A dan dinyatakan berhak melaju ke 16 besar.

PARADA4D: Link Alternatif Slot77 Resmi Terpercaya 2025

Perjuangan Indonesia di babak gugur semakin terjal. Meski mampu mencuri satu set, Indonesia harus mengakui kedigdayaan Italia dan menyerah 1-3 di perdelapan final.


Kekalahan beruntun tak mampu dibendung memasuki babak klasifikasi peringkat 9-16. Dalam derbi ASEAN, Thailand tak memberi kesempatan Indonesia melawan dan tumbang 0-3. Mencoba bangkit Indonesia kembali harus telan pil pahit saat dikalahkan Korea Selatan 2-3. Sebelum akhirnya bertemu Puerto Riko dan menyerah 2-3.  


Di luar kontroversi Vietnam, dari hasil pertandingan yang telah dilalui Indonesia kita bisa melihat bagaimana semangat juang yang ditunjukan Afra Hasna dkk seolah mengirim pesan bahwa meski bisa tampil di FIVB Women's U21 World Championship karena berstatus tuan rumah, tapi Indonesia nyatanya mampu mencuri perhatian di level kompetisi kelas dunia ini.


Seperti yang dikatakan Marcos Sugiyama, tim ini punya peluang untuk lebih berkembang di masa depan. Masalahnya kini adalah akan sampai sejauh apa PBVSI bisa menjaga, memfasilitasi, dan membawa para talenta muda masa depan timnas putri Indonesia ini untuk dapat berbicara lebih banyak tak hanya di level ASEAN, Asia bahkan dunia?


"Untuk teknis pelaksanaan TC atau Pelatnas akan disampaikan oleh federasi. Namun, ada beberapa pemain yang berpotensi untuk diikutsertakan di kompetisi U18 di Bahrain nanti," ungkap Ernita Pongky, manager Timnas Putri U21 Indonesia.


Berdasarkan kalender event yang di halaman situs Asian Volleybal Confederation, Bahrain ditunjuk sebagai tuan rumah The 4th Asian Youth Games yang dijadwalkan berlangsung pada 22-31 Oktober 2025.


Tim voli Indonesia dikabarkan akan mengikutsertakan tim putra dan putri di ajang multievent tersebut. Namun hingga saat ini PBVSI belum merilis daftar pemain dan ofisial tim yang akan bergabung untuk menjalani pemusatan latihan.


Keikutsertaan tim voli Indonesia di ajang Asian Youth Games di Bahrain nanti bisa jadi ajang lanjutan sekaligus tolak ukur keseriusan dan konsistensi PBVSI dalam membangun masa depan voli putri untuk setidaknya kembali mampu bersaing di  level regional Asia Tenggara dan Asia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.